Minggu, 05 Maret 2017

contoh RPP keanekaragaman hayati



(RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)
RPP

I.                   IDENTITAS
Satuan Pendidikan      : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran            : Biologi
Kelas / Semester          : X/ Semester I
Materi Pokok              : Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati  Indonesia.
Sub materi                   : 1. Pengertian Keanekaragaman Hayati.
                                      2. Tingkat Keanekaragaman Hayati.
Pertemuan ke              : Satu
Alokasi Waktu            : 2 x 45 menit

II.                KOMPETENSI INTI
KI 1     : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2     : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli ( gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dlam pergaulan dunia.
KI 3     : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta merupakan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4     : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

III.             KOMPETENSI DASAR
3.2 Menganalisis data hasil observasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di Indonesia.

IV.             INDIKATOR
3.2.1 Menemukan berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) di lingkungan sekitar sekolah.

V.                TUJUAN PEMBELAJARAN
3.2.1.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian keanekaragaman hayati melalui literatur 100% benar.
3.2.1.2 Siswa dapat membedakan berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) melalui pengamatan gambar 100% benar.
3.2.1.3 Siswa dapat menemukan berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis, dan ekosistem) melalui pengamatan langsung di lingkungan sekitar sekolah 80 % benar.

VI.             MATERI POKOK
1. Pengertian Keanekaragaman Hayati.
2. Tingkat Keanekaragaman Hayati.




VII.          URAIAN MATERI
1.      Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup.
Keanekaragaman dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Misalnya, dari organisme bersel banyak. Keanekaragaman juga terjadi dari tingkat organisme kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem.
Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragamaan spesies, dan keanekaragaman ekosistem.

2.      Tingkat Keanekaragaman Hayati
1)      Keanekaragaman tingkat  gen
Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat dalam kromosom. Setiap susunan gen akan memberikan penampakan (fenotipe), baik anatomi maupun fisiologi pada setiap organisme. Perbedaan susunan gen akan menyebabkan perbedaan penampakan baik satu sifat atau secara keseluruhan. Perbedaan tersebut akan menghasilkan variasi pada suatu spesies. Hal ini disebabkan adanya keanekaragaman gen atau struktur gen pada setiap organisme. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis (spesies). misalnya :
a.       variasi jenis ayam : Ayam walnut, ayam pea, ayam ros.
b.      variasi jenis anjing : anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya.
c.       Variasi genetik pada manusia : perbedaan ciri morfologi pada manusia. 

2)      Keanekaragaman tingkat jenis
Keanekaragaman hayati antar spesies (tingkat jenis) mudah diamati karena perbedaannya mencolok. Sebagai contoh, keanekaragaman antara kelapa, kurma, dan sagu. Meskipun tumbuh-tumbuhan itu merupakan satu kelompok tumbuhan palem-peleman, masing-masing memilki fisik yang berbeda dan hidup di tempat yang berbeda.
Misalnya, kelapa tumbuh di pantai, kurma tumbuh di daerah kering, dan sagu tumbuh di pegunungan basah (rawa gambut). Contoh lain adalah variasi antara kucing, harimau, dan singa. Ketiga hewan tersebut termasuk dalam satu kelompok kucing. Meskipun demikian, antara kucing, harimau dan singa terdapat perbedaanfisik, tingkah laku, dan habitat.

3)      Keanekaragaman tingkat ekosistem
Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik). Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai keanekaragaman tingkat ekosistem.
Faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik di antaranya adalah iklim, tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat keasaman. Variasi faktor abiotik menimbulkan kondisi berbeda pada setiap ekosistem. Untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di tempat tersebut.
Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang rumput, bioma savana, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.
Bioma diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut. Bisa juga diartikan suatu daratan luas yang memiliki karakteristik komponen biotik dan abiotik.
Adapun ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem laut, ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, dan ekosistem terumbu karang.

 
VIII.       PENDEKATAN / STRATEGI / METODE/ MODEL
Pendekatan     : Kontekstual
Strategi            : Student center
Model              : CTL (Contextual Teaching and Learning)
Meode             : Pengamatan, Diskusi Kelompok, Presentasi, Tanya jawab

IX.             KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Kegiatan

Langkah-langkah Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu

Pendahuluan
Modeling


1.      Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam
2.      Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
3.      Guru mengecek kehadiran siswa
4.      Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menampilkan gambar sebuah ekosistem laut.
5.      Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan “apa saja yang dapat kalian lihat dari gambar tersebut?” “contoh dari keanekaragaman tingkat apakah gambar tersebut?”
6.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10 menit
Inti
Modeling












Investigasi





Questioning




Contructivisme



Refleksi


Authentic assessment
1.      Guru menyampaikan materi secara singkat sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
2.      Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan.
3.      Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang.
4.      Guru membagikan LKS pada siswa dan mengarahkan siswa untuk mengisi LKS tersebut.
5.      Guru mengarahkan siswa untuk mengamati berbagai jenis gambar yang terdapat di LKS dan mengamati berbagai jenis keanekaragaman yang terdapat di sekitar sekolah.
6.      Guru membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati.
7.      Guru meminta siswa untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya berdasarkan buku pelajaran.
8.      Guru meminta siswa untuk mengolah data yang telah di dapat.
9.      Guru meminta siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hasil dari pengolahan data .
10.  Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil pengamatan.
11.  Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
12.  Guru meminta siswa untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing
65 menit
Penutup

1.      Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
2.      Guru memberikan soal evaluasi berupa tes tertulis kepada siswa.
3.      Guru memberikan pengayaan kepada siswa dengan meminta siswa untuk membuat artikel mengenai keanekaragaman hayati.
4.      Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
15 menit

X.                ALAT/BAHAN/MEDIA
1.      Alat :
a.       Alat tulis
b.      LCD
c.       Proyektor
d.      Laptop
2.      Bahan :
Lembar Kerja Siswa
3.      Media :
Powerpoint

XI. SUMBER BELAJAR
1.      Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta:  Erlangga.
2.      Pratiwi,D.A.2006. Biologi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta; Erlangga.



SOAL EVALUASI
1.      Jelaskanlah pengertian keanekaragaman hayati !
2.      Berdasarkan gambar berikut bedakanlah berbagai tingkat keanekaragamannya !
       
(a)                                                 (b)                                        (c)



3.      Berdasarkan pengamatan di sekitar sekolahmu kelompokkanlah macam-macam makhluk hidup yang termasuk ke dalam keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem ! 


KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI

1.      Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup.
2.      (a) : Keanekaragaman tingkat gen
(b) : Keanekaragaman tingkat jenis
(c) : Keanekaragaman tingkat ekosistem
3.      Yang termasuk ke dalam keanekaragaman tingkat gen : mangga manis dan mangga golek.
Yang termasuk ke dalam keanekaragaman tingkat jenis : bunga sepatu dan bunga kaca piring.
Yang termasuk ke dalam keanekaragaman tingkat ekosistem : ekosistem air dan ekosistem padang rumput.