IDENTIFIKASI
KARAKTERISTIK SPESIES IKAN LELE
(Clarias
batracus) DI PELABUHAN PERIKANAN PEKAUMAN BANJARMASIN
Oleh:
NORMA MULIA.S
Program studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unlam
NORMA MULIA.S
Program studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unlam
ABSTRAK
Kota
Banjarmasin dikenal dengan kota seribu sungai dengan berbagai macam jenis ikan yang ada didalamnya
dan dengan segala ciri
khas dan karakternya masing-masing. Salah satu jenis ikan yang sering didapat nelayan adalah ikan lele, ikan ini merupakan salah satu jenis ikan yang sering dijumpai di
beberapa sungai.
Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan di pelabuhan perikanan pekauman, kemudian dilakukan pengamatan di pelabuhan tersebut dan diambil gambar
dari setiap jenis ikan yang ada serta beberapa jenis ikan dibawa
ke laboratorium biologi untuk
diindentifikasi mahasiswa. Variabel yang diidentifikasi meliputi karakteristik
berupa ciri morfologi dari sampel sesuai pengamatan dan pustaka. Setelah melakukan pengisian pertelaan mahasiswa dapat mengidentifikasi
dan memberi nama spesies yang ditemukannya.
Berdasarkan pengamatan ditemukan bahwa ciri-ciri ikan ini adalah dengan tubuh licin seperti
ular berwarna hitam, tidak terdapat
bentol-bentol, bentuk kepala pipih ke bawah memili sungut,
bentuk ekor membundar. Beradasarkan hasil pencanderaan
disimpulkan ikan ini adalah jenis ikan lele (Clarias batracus).
Kata
kunci: Identifikasi, Ikan lele,
Karakteristik ikan
PENDAHULAN
Kota Banjarmasin terkenal
dengan kota seribu sungai dengan berbagai macam jenis ikan yang ada di dalamnya
dan dengan ciri
khas dan karakternya masing-masing. Menurut Lagler et al. (1977), jumlah spesies ikan yang telah
diberi nama diperkirakan sekitar 15 000 – 17 000 jenis, dari sekitar 40 000
jenis ikan yang ada. Persentase spesies hewan menurut Lagleret al.
(1977) dari lima kelas Vertebrata adalah sebagai berikut : Pisces 20000 spesies
(48,1%), Aves 8600 spesies (20,7%), Reptilia 6000 spesies(14,4%), Mammalia 4500
spesies (10,8%), dan Amphibia 2500 spesies (6,0%).
Salah
satu jenis ikan yang diambil dari pelabuhan perikanan pekauman sebagai sampel adalah
ikan lele dengan nama ilmiah Clarias
batracus. Ikan lele banyak tersebar di perairan Asia dan Afrika. Ikan ini
memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Seperti di Jawa dikenal
dengan nama ikan lele , ikan kalang (Sumatera Barat), ikan maut (Sumatera
Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan). Ikan lele merupakan hewan
nokturnal dimana ikan ini aktif pada malam hari dalam mencari mangsa. Ikan-ikan
yang termasuk ke dalam genus lele dicirikan
dengan tubuhnya yang tidak memiliki sisik, berbentuk memanjang serta licin.
Berdasarkan uraian diatas maka
penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lebih jelas karakteristik yang
khas dari spesies ikan lele.
METODE
PENELITIAN
Metode yang digunakan
adalah metode diskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti yang dimaksudkan
untuk menggambarkan “apa adanya” tentang suatu gejala atau keadaan tetapi tidak
dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis (Arikunto, 1998), dengan teknik pengambilan
sampel secara jelajah. Teknik jelajah dalam penelitian ini adalah teknik
pencarian sampel di kawasan pelelangan ikan dengan cara mengambil sampel pada
ikan yang ditangkap nelayan dipelabuhan.
Data yang diperoleh
dianalisa secara deskriftif dengan melihat isian tabel pengamatan, foto, dan
hasil validasi menggunakan pustaka.
HASIL
Dari hasil penjelajahan yang
dilakukan dilokasi penelitian, setiap praktikan mempunyai tugass untuk mengamati dan mengambil gambar dari berbagai jeni ikan
yang ada serta mengambil beberapa sampel ikan dari nelayan yang dipandu oleh
salah satu pegawai pelabuhan perikanan Pekauman
Banjarmasin, setelah pengambilan sampel selesai
sampel didentifaksi di laboratorium biologi PMIPA FKIP Unlam
Banjarmasin. Berdasarkan penjelajahan diambil satu jenis sampel ikan.
Tabel 1. Hasil pengamatan ikan Lele (Clarias
batracus).
PARAMETER
PENGAMTAN
|
OBSERVASI
|
PUSTAKA
|
|
SIRIP
|
Keras
|
Ada
|
Ada*
|
|
Lunak
|
Ada
|
Ada*
|
|
Jari-jari
sirip ekor
|
Lemah 16
|
Lemah 13-14 **
|
|
Jari-jari
sirip dada
|
Keras 2, lemah
18
|
Keras 2, lemah
16*
|
|
Jari-jari
sirip perut
|
Lemah 14
|
Keras 2, lemah
6*
|
|
Jari-jari
sirip dubur
|
Lemah 54
|
Lemah 47-58*
|
|
Tinggi sirip
punggung
|
13,3 cm
|
14,2**
|
|
Tinggi sirip
dubur
|
9,5 cm
|
7,5**
|
|
Tinggi sirip
perut
|
0,5 cm
|
2,2**
|
|
Tinggi sirip
dada
|
1 cm
|
2,2**
|
|
Tinggi sirip
pipi
|
Tidak ada
|
Tidak teramati
|
|
Sungut
|
8 buah, terletak
dihidung, bibir, dagu
|
4 pasang alat
peraba*
|
|
SISIK
|
WARNA:
|
Hitam bening
|
Tidak bersisik*
|
|
Punggung
|
Kehitaman
|
Hitam****
|
|
Perut
|
Abu-abu
|
Abu-abu****
|
|
Badan
|
Hitam
|
Hitam****
|
BADAN
|
Panjang baku
|
17,5 cm
|
21,4 cm**
|
|
Panjang
seluruhnya
|
23,3 cm
|
24,6 cm**
|
|
Tinggi
|
3 cm
|
2,8**
|
|
EKOR
|
Tinggi batang
ekor
|
1,4 cm
|
1,7 cm**
|
|
|
Panjang batang
ekor
|
0,8 cm
|
1 cm**
|
|
|
||||
KEPALA
|
Panjang antara
mata dan tutup insang
|
2,5 cm
|
3,8 cm**
|
|
|
Panjang antara
lebar mata
|
0,3 cm : 0,3
cm
|
0,3 cm**
|
|
|
Lebar buka
mulut
|
1 cm
|
0,7 cm**
|
|
|
Panjang ujung
moncong dengan costa
|
1 cm
|
0,85 cm **
|
|
|
Warna mata
|
Hitam
|
Bening ****
|
|
CIRI-CIRI
SPESIFIK
|
Linea lateralis
lurus, tidak terputus-putus, bentuk sirip ekor membundar, mempunyai 8 sungut,
12 dihidung, 2 didubur, 4 didagu. Bentuk tubuh seperti ular, rangka pada kepala keras, berwarna hitam, tidak terdapat bentol-bentol.
Bentuk sungutnya adalah rambut.
|
|||
REPRODUKSI
|
generatif, fertilisasi
eksternal
|
|||
PENYEBARAN
|
Air tawar di
Asia Tenggara
|
|||
SISTEMATIKA
|
Filum
|
Chordata
|
||
|
Kelas
|
Pisces
|
||
|
Ordo
|
Siluriformes
|
||
|
Famili
|
Claridae
|
||
|
Genus
|
Clarias
|
||
|
Spesies
|
Clarias
batrachus
|
||
|
Sumber
|
Saanin, 1984
|
||
|
|
(Sumber: Dok.
Pribadi 2015)
|
(sumber:
Anonim a.2015)
|
|
Sumber
pustaka: * http:/id.
Wikipedia.com/wiki/Clarias.batrachus. diakses pada 23 November 2015
** Merlapamericar.blogspot.com/.diakses
pada 23 November 2015
*** Pengusahaternak.blogspot.com/. diakses
pada 23 November 2015
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil
pengamatan, ikan lele mempunyai sirip keras dan sirip lunak. Jari-jari sirip
ekor 16 dan lemah, sirip dada 2 keras, 18 lemah, sirip perut 14 lemah dan sirip
dubur 54 lemah. Panjang sirip punggung 13,3 cm, sirip dubur 9,5 cm, sirip perut
0,5 cm dan sirip dada 1 cm. Tidak mempunyai sirip pipi. Sungut 8 buah terletak
di hidung, bibir, dagu.
Warna sisik hitam
bening, pada bagian punggung berwarna kehitaman, perut abu-abu dan badan hitam.
Panjang baku 17,5 cm, panjang seluruhnya 23,3 cm dan tinggi badan 3 cm. Tinggi
batang ekor 1,4 cm, dan panjang batang ekor 0,8 cm. Panjang antara mata dan
tutup insang 2,5 cm, panjang antara lebar mata 0,3 cm, lebar buka mulut 1 cm,
panjang ujung moncong dengan costa 1 cm, warna mata hitam.
Berdasarkan literatur, ikan lele mempunyai
sirip keras dan sirip lunak. Jari-jari sirip ekor 13-14 dan lemah, sirip dada 2
keras 16 lemah, sirip perut 2 keras 10 lemah, sirip dubur 47-58 lemah. Panjang
sirip punggung 14,2 cm, sirip dubur 7,5 cm, sirip perut 2,2 cm, sirip dada 2,2
cm. Mempunyai 4 pasang sungut sebagai alat peraba.
Ikan lele tidak mempunyai sisik. Panjang baku
21,4 cm, panjang seluruhnya 24,6 cm, tinggi badan 2,8 cm. Tinggi batang ekor
1,7 cm dan panjang batang ekor 1 cm. Panjang antara mata dan tutup insang 3,8
cm, panjang antara lebar mata 0,3 cm, lebar buka mulut 0,7 cm, panjang ujung
moncong dengan costa 0,85 cm, warna mata bening.
Ciri spesifik dari ikan lele yaitu linea
literalis lurus, tidak terputus-putus, bentuk sirip ekor membundar, mempunyai 8
sungut, 2 di hidung, 2 di bibir, 4 di dagu. Bentuk tubuh seperti ular, rangka
pada kepala keras. Berwarna hitam, tidak terdapat bentol-bentol. Bentuk
sungutnya rambut. Reproduksi secara generatif, fertilisasi eksternal.
Setelah melakukan
pengamatan terhadap sampel yang didapatkan dapat diketahui bahwa ikan ini
adalah anggota family Claridae yaitu spesies Clarias batracus.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pengamatan ditemukan bahwa Ciri spesifik dari ikan lele yaitu linea literalis
lurus, tidak terputus-putus, bentuk sirip ekor membundar, mempunyai 8 sungut, 2
di hidung, 2 di bibir, 4 di dagu. Bentuk tubuh seperti ular, rangka pada kepala
keras. Berwarna hitam, tidak terdapat bentol-bentol. Bentuk sungutnya rambut. Diketahui bahwa ikan ini
adalah anggota family Claridae yaitu spesies Clarias batracus.
SARAN
Dengan mengetahui kondisi sungai di kota Banjarmasin
sekarang ini yang sudah tercemar oleh beberapa aktivitas manusia sehingga kondisi
ini dapat menyebabkan berkurangnya populasi ikan air sungai maka sebaiknya kita
menjaga sungai tersebut agar tidak tercemar dengan cara tidak membuang sampah
serta limbah ke sungai sehingga populasi ikan di sungai dapat terjaga.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka
Cipta. Jakarta.
http://media.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090071_2_5745.pdf (Diakses pada
tanggal 09 Januari 2015).
Lagler,
K.F., et al. 1977. Ichthyology. Jhon
Willey and Sons. Inc, New York- London.
Naparin,
Ahmad.dkk. 2015. Penuntun
Praktikum Zoologi Vertebrata. BATANG: Banjarmasin.
Saanin,
H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi
Ikan 1. Binacipta: Bandung